Eksposisi
singkat dari Kolose 2:1-7
Apakah orang
percaya masih harus berjuang dalam iman?
Apa yang harus
diperjuangkan seseorang setelah ia menjadi percaya?
Apa bahayanya
bagi orang percaya jika mereka berhenti berjuang?
Pemahaman ringkas:
Rasul Paulus adalah orang percaya, dan bukti bahwa ia adalah orang percaya dapat terlihat dari bagaimana ia menjalani kehidupan yang telah diubahkan. Paulus berjuang sekuat tenaga untuk membawa orang lain memperoleh pengertian dan pengenalan akan Kristus. Paulus bersungguh-sungguh menasihati jemaat untuk tetap berada di dalam Kristus dan bertumbuh di dalam kerohanian mereka. Mengapa? Sebab menurut Paulus hal itu sangat penting. Dan jika tidak setia dilakukan, maka jemaat dapat diperdaya oleh ajaran-ajaran yang menyesatkan.
Banyak orang Kristen mengira bahwa setelah seseorang selesai mengucapkan pengakuan kepercayaan pada Yesus Kristus, maka tidak ada hal apapun yang harus diperhatikan lagi, atau dikerjakan lagi, atau bahkan diperjuangkan lagi. Padahal Alkitab sendiri tidak mengajarkan hal yang demikian, Alkitab berbicara tentang tanda-tanda orang percaya, pertumbuhan rohani, menghasilkan buah yang sesuai dengan iman kita dan Alkitab bahkan berbicara juga tentang perjuangan orang percaya, sebagaimana yang kita lihat dalam tulisan rasul Paulus kali ini.
Mari menggali lebih jauh:
Hal apakah yang harus diperjuangkan oleh orang Kristen setelah mereka mengaku bahwa mereka adalah orang percaya? Apa yang menyebabkan munculnya ajaran-ajaran Kristen yang sesat dan berpindahnya orang yang semula Kristen pada kepercayaan lain? Jemaat Kolose pernah terancam oleh gagasan keliru yang beredar di tengah jemaat. Bagaimana sikap Paulus dalam menghadapi tantangan ini?
Melalui pembahasan dari ayat-ayat Alkitab berikut ini, kiranya kita dapat belajar dari Paulus untuk menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh berbuah bagi Kristus.
Ayat Firman Tuhan:
(1) Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi, (2) supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, (3) sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. (4) Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah. (5) Sebab meskipun aku sendiri tidak ada di antara kamu, tetapi dalam roh aku bersama-sama dengan kamu dan aku melihat dengan sukacita tertib hidupmu dan keteguhan imanmu dalam Kristus. (6) Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. (7) Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. (Kolose 2:1-7)
Karena aku mau supaya kamu tahu
Mengapa Paulus ingin agar jemaat mengetahui tentang perjuangannya? Apakah Paulus haus akan pengakuan dan pujian? Tidak. Paulus ingin jemaat tahu akan perjuangannya karena Paulus ingin agar jemaat sadar akan tanggungjawab dan konsekuensi dari iman kepada Yesus Kristus. Sehingga pada gilirannya, jemaat pun dapat ikut berjuang bersama-sama dengan Paulus dalam melayani dunia ini.
Betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu
Perjuangan Paulus merupakan sebuah upaya yang tidak mudah. Paulus bekerja keras dalam mengusahakan yang terbaik bagi jemaat yang dilayaninya, baik jemaat di Kolose maupun jemaat di Laodikia dan bahkan untuk semua jemaat yang belum mengenal Paulus secara pribadi.
Mereka, yaitu jemaat-jemaat itu, harus sadar bahwa ada harga yang harus dibayar ketika seseorang memutuskan untuk percaya kepada Kristus. Jika Paulus bekerja keras luar biasa dalam melayani mereka semua, maka hal itu merupakan pesan bahwa pelayanan tersebut adalah hal yang penting dan harus dikerjakan. Melayani jemaat bukan merupakan pilihan yang boleh dilakukan, boleh pula diabaikan. Menurut Paulus, pelayanan rohani adalah hal yang mutlak harus dikerjakan bagi orang-orang percaya.
Sewajarnya, setelah melihat usaha keras yang dilakukan oleh Paulus, jemaat pun akan ikut terpanggil untuk melakukan hal yang serupa di dalam kehidupan mereka sebagai orang percaya.
Dan konsekuensinya, kita pun yang hidup di zaman ini, harus ikut terdorong pula untuk melakukan apa yang Paulus lakukan, yaitu berjuang, bekerja keras dalam melayani orang lain, bahkan orang yang sudah percaya sekalipun.
Orang yang sudah percaya masih tetap harus dilayani, sebab mengaku percaya kepada Kristus bukan merupakan akhir dari perjalanan rohani seorang manusia, melainkan awal dari perjalanan tersebut. Setelah mengaku percaya, seseorang harus bertumbuh di dalam kepercayaan itu, bertumbuh secara spiritual, semakin hari semakin mengenal, semakin hari semakin dikuduskan, semakin hari semakin serupa dengan Kristus.
Atau, jika tidak demikian, maka kita boleh bertanya, apakah orang itu sudah diselamatkan? Atau dia pikir sudah diselamatkan, padahal kenyataannya belum.
Supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih
Pelayanan yang dikerjakan oleh Paulus, sekalipun merupakan perjuangan yang berat, namun bukan merupakan beban yang menyusahkan hati Paulus. Tujuan utama Paulus dalam melayani adalah agar jemaat merasa terhibur dan bersatu di dalam kasih.
Oleh karena itu, sangat tidak wajar apabila Paulus sendiri dalam melakukan pelayanan tersebut ternyata sama sekali tidak merasa terhibur dan sama sekali tidak memiliki kasih. Hal itu sangat mustahil. Seseorang mampu menghibur orang lain apabila dia sendiri juga merupakan orang yang memiliki sukacita. Justru karena ia sendiri bersuka cita, maka ia ingin membawa orang lain masuk ke dalam sukacita yang ia rasakan. Orang yang sedih, murung, berjiwa negatif, pesimis, jengkel, uring-uringan, pasti akan gagal di dalam usaha mereka menghibur orang lain, apalagi ketika berbicara tentang penghiburan spiritual.
Apa yang dilakukan oleh rasul Paulus dapat menjadi suatu acuan di dalam hidup kita sebagai orang percaya. Di satu sisi, kitapun harus ikut ambil bagian di dalam suatu perjuangan demi membawa orang-orang kepada pengertian dan pengenalan akan Pribadi Tuhan. Tetapi di sisi lain, perjuangan yang berat itu haruslah merupakan perjuangan yang membawa sukacita dan rasa cinta kasih di dalam diri kita dan juga bagi orang lain.
Sehingga mereka memperoleh segala kekayaan
dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus.
Tujuan dari pelayanan Paulus bukan agar jemaat semakin cerdik, pandai, educated, terhormat dan lain sebagainya. Tujuan utama dari pelayanan Paulus adalah membawa orang yang dilayaninya itu kepada pengertian dan pengenalan akan Pribadi Allah, yaitu Kristus Yesus.
Ketika melayani kita juga perlu memiliki tujuan. Dan tujuan utama dari pelayanan kita adalah sama seperti yang dilakukan oleh Rasul Paulus ini. Yang tidak kalah pentingnya adalah memeriksa diri kita sendiri, apakah kita pun sudah memiliki kekayaan dan keyakinan pengertian serta pengenalan akan rahasia Allah yang di nyatakan melalui kehadiran Kristus?
Jika kita sendiri pun belum memiliki hal ini, maka kita akan menemukan berbagai kesulitan ketika harus berjuang membawa orang lain. Sebelum kita membawa orang lain ke hadapan Tuhan Yesus, kita sendiri pun sudah harus selesai dengan urusan seperti ini di dalam diri kita.
Sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan
Tanpa Kristus, hikmat dan pengetahuan manusia pasti akan menemui jalan buntu atau berjalan menuju ke arah yang keliru. Kristus adalah Sang Pencipta, oleh karena itu segala asal usul maupun arah dan tujuan alam semesta ini pasti terletak di dalam pikiran Dia, termasuk ketika kita berbicara tentang karya keselamatan bagi manusia.
Tanpa pengenalan akan Kristus, manusia tidak mungkin mengerti rencana keselamatan secara lengkap dan benar. Tanpa Kristus, manusia akan gagal memahami asal usul mereka dan kemana mereka akan pergi setelah kehidupan dunia ini berakhir.
Jangan ada yang memperdayakan kamu
Sebagai orang percaya, kita tidak kebal dari penyesatan yang ada di dunia ini. Tanpa pengertian yang benar akan Firman dan pengenalan Pribadi akan Kristus Yesus, dengan mudah orang Kristen akan disesatkan oleh gagasan dunia yang membinasakan tersebut.
Gagasan dunia begitu populer dan mudah diterima oleh manusia yang berdosa, sehingga tidak mengherankan apabila Paulus sungguh-sungguh berjuang di dalam pelayanannya itu. Paulus sadar betul posisi orang percaya di tengah-tengah dunia ini yang sangat rentan terhadap penyesatan, sehingga Paulus berusaha sungguh-sungguh melayani agar jemaat tidak terhilang.
Hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia
Paulus mengingatkan jemaat akan tanggungjawab mereka sebagai orang percaya, yaitu untuk menjadi hidup mereka agar tetap di dalam Kristus. Jemaat tidak bisa bersikap pasif, menunggu orang lain melayani mereka tanpa mereka sendiri harus mengupayakan apapun.
Dari sisi Allah, anugerah keselamatan sudah diberikan. Dari sisi Paulus perjuangan untuk menolong jemaat mengerti Firman sudah dilaksanakan. Tetapi hal ini tidak menghilangkan tanggungjawab dari sisi jemaat sendiri. Hidup tetap di dalam Kristus adalah sebuah nasihat yang bukan saja disampaikan oleh Paulus, tetapi juga merupakan perintah yang diberikan oleh Kristus sendiri: Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. (Yohanes 15:4)
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia
Berakar di dalam Kristus juga merupakan sebuah gaya hidup yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya. Orang Kristen yang tidak berakar di dalam Kristus, pada dasarnya adalah orang yang belum diselamatkan. Tuhan Yesus sendiri sudah pernah membahas hal ini dan sudah menjelaskan betapa berbahayanya sebuah kehidupan yang tidak berakar di dalam Dia.
Tuhan Yesus pernah berkata: Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. (Matius 13:21)
Menurut gambaran yang diberikan oleh Tuhan Yesus, bahaya yang mengintai seseorang yang tidak berakar sangatlah besar. Bukan saja seseorang tidak dapat bertumbuh, tetapi orang itu pada dasarnya merupakan orang yang terhilang.
Setiap orang Kristen yang merasa yakin bahwa dirinya sudah berakar di dalam Kristus, secara natural pasti akan terus menerus membangun imannya tersebut di atas kebenaran Kristus. Antara berakar di dalam Kristus dengan dibangun di atas Kristus ada suatu keterkaitan yang tidka terpisahkan. Orang yang berakar Dia, pasti akan dibangun pula di atas Dia.
Hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman
Iman bukan merupakan sesuatu yang bersifat statis. Iman adalah sesuatu yang bersifat dinamis, terus berkembang dan terus bertumbuh. Orang Kristen yang memiliki iman sejati, pasti akan mendapati bahwa iman mereka itu mengalami pertumbuhan, sebagai akibat dari upayanya yang tetap tinggal di dalam Kristus, tetap berakar di dalam Kristus dan tetap membangun iman di atas kebenaran Kristus.
Hal ini bukan berarti bahwa tidak ada tantangan sama sekali yang akan dihadapi oleh orang Kristen terkait iman mereka. Ada kalanya mereka mengalami keraguan, ada kalanya mereka bahkan mengalami kemunduran, akan tetapi di dalam anugerah Kristus, orang Kristen yang sejati pasti akan dapat melihat bagaimana iman mereka itu semakin hari semakin bertambah teguh.
Prinsip seperti ini bukan saja ditulis oleh Paulus, tetapi juga oleh Petrus. Di dalam suratnya, rasul Petrus berkata: (5) Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, (6) dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, (7) dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. (8) Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. (2 Petrus 1:5-8)
Apa yang disampaikan oleh Petrus lebih terperinci dari Paulus, namun secara prinsip keduanya memiliki pandangan yang sama yaitu tanggungjawab orang Kristen untuk memperhatikan pertumbuhan imannya, agar pengenalan mereka akan Tuhan Yesus juga semakin bertumbuh dan berhasil.
Hendaklah hatimu melimpah dengan syukur
Ucapan syukur adalah tanda kesejatian iman seseorang. Orang yang di dalam hidupnya tidak tahu bagaimana bersyukur atau tidak sadar apa yang harus disyukuri, sangat mungkin belum benar-benar mengenal siapakah Kristus itu. Mungkin mereka mengerti konsep keselamatan, mungkin mereka punya semacam konsep dari iman, akan tetapi tanpa adanya jiwa yang bersyukur, maka sangat mungkin pengertian mereka akan keselamatan dan iman masih keliru dan mereka belum mengenal Kristus.
Kiranya Kristus menolong kita bertumbuh di dalam iman yang sejati. Amin. (Oleh: Izar tirta)