Tema-tema penting dalam Kitab Kejadian
Tulisan ini menjelaskan tentang beberapa tema penting yang dibicarakan di dalam Kitab Kejadian. Tentu saja Kitab Kejadian berbicara tentang begitu banyak hal penting yang dapat kita renungkan, tetapi setidaknya melalui tulisan ini saya ingin mengajak kita memfokuskan kepada beberapa tema yang cukup dominan, mendasar dan sekaligus penting, yaitu seperti:
Otoritas Tuhan.
Kitab Kejadian mengawali tulisannya dengan membicarakan Tuhan sebagai Pencipta dari segala sesuatu, sehingga sangat wajar jika kita memahami Dia sebagai Pribadi yang paling berdaulat atas seluruh alam semesta, maupun atas seluruh umat manusia. Kedaulatan Tuhan juga kemudian ditunjukkan melalui pemilihan atas Abraham. Bukan Abraham secara pribadi, bukan bangsa Israel atau bangsa apapun yang memutuskan bahwa ia atau mereka mau menjadi wakil Tuhan di dunia. Atas keputusan Tuhan di dalam kedaulatan-Nya itulah, Abraham dipilih, kemudian bangsa Israel dipilih dan seterusnya dan seterusnya. Pemberontakan manusia di Taman Eden, kejahatan Kain dalam membunuh, keberdosaan orang-orang pada zaman Nuh, serta kesombongan orang-orang yang ingin membangun menara Babel tidak mampu mengatasi kedaulatan Tuhan yang di dalam rencana-Nya ingin menyelamatkan manusia. Dan langkah awal dari karya keselamatan itu adalah dengan memilih Abraham melalui otoritas-Nya tersebut.
Penghakiman Tuhan
Kitab Kejadian juga mengisahkan tindakan Tuhan yang mengusir Adam dan Hawa karena mereka berbuat dosa terhadap Tuhan. Lalu Tuhan juga mengirimkan banjir untuk menghancurkan bumi yang penuh dengan kejahatan ataupun menghujani Sodom dan Gomora dengan api karena kota itu begitu bejatnya. Dari Kitab Kejadian kita belajar bahwa Tuhan itu kudus, dan dosa manusia harus dihukum. Meskipun demikian, Kitab Kejadian juga melukiskan Tuhan sebegai pemelihara kehidupan. Ia menjanjikan keturunan bagi Hawa, menyelamatkan keluarga Nuh dari air bah, menolong Yakub menghadapi murka Esau, serta Dia membiarkan Mesir bertahan dari kelaparan yang parah melalui hikmat Yusuf. Berbicara tentang penghakiman Tuhan, kita tidak mungkin mengabaikan anugerah-Nya yang besar. Sebaliknya, berbicara tentang anugerah, kita juga tidak mungkin tidak membicarakan penghukuman-Nya yang adil.
Pengorbanan darah
Kitab Kejadian juga mengajarkan kepada kita suatu konsep tentang pengorbanan melalui darah. Misalnya melalui kisah dimana Tuhan menguliti binatang untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa setelah mereka jatuh ke dalam dosa (Kej 3:21), maupun kisah ketika Allah menyediakan seekor domba jantan bagi Abraham sebagai ganti dari Ishak (Kej 22). Meskipun demikian motif pengorbanan darah akan jauh lebih banyak dibicarakan dalam kitab Imamat. Motif semacam ini adalah persiapan pengajaran kepada umat Tuhan akan pengorbanan darah Kristus di kayu salib kelak.
Covenant (Kovenan/Perjanjian)
Kovenan adalah perjanjian yang kudus dan mengikat yang menyatukan dua pihak atau lebih. Kovenan itu pada umumnya melibatkan janji, kondisi/syarat, janji berkat apabila menepati perjanjian, dan ancaman kutukan apabila melanggar kovenan tersebut. Kejadian beberapa kali berbicara tentang kovenan/perjanjian ini, yaitu misalnya perjanjian antara Allah dengan dunia setelah bencana air bah (Kejadian 9:1-17) dan perjanjian antara Allah dengan Abraham (Kejadian 15, 17). Tuhan menjanjikan Abraham yang tidak memiliki anak bahwa ia akan menjadi bapak bagi banyak suatu bangsa yang besar. Bahwa keturunannya akan memiliki tanah, dan bahwa dunia akan diberkati melalui mereka.
Anugerah
Dalam pasal dua belas, Tuhan berjanji untuk memberkati Abraham, memberkati sekutunya, mengutuk musuhnya, dan akhirnya, memberkati dunia melalui dia (12:1–3). Ini menendang sisa buku, sisa Taurat, dan memang sisa Alkitab ke dalam gigi. Sejak saat itu, Allah memiliki hubungan khusus dengan Abraham dan keluarganya. Sisa dari Kejadian menyaksikan janji ini terungkap—dan itu melibatkan banyak orang yang diberkati.
Narasi tentang berkat-berkat sangat penting ketika kita membaca sekitar setengah dari buku ini, ketika Yakub “mewarisi” (yaitu, menipu ayahnya untuk memberinya) berkat yang telah Allah berikan kepada Abraham dan Ishak. Berkat ini awalnya ditujukan untuk kakak laki-laki Yakub, Esau. Tapi sebelum situasi Kain dan Habel lain terjadi, Yakub melarikan diri ke negeri yang jauh, di mana ia memulai hidup baru. Ketika Yakub kembali, dia bergulat dengan Tuhan—yang memberkati dia.
Tanah yang dijanjikan
Tanah yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Israel, yaitu tanah Kanaan, juga merupakan sebuah tema yang penting untuk dibicarakan. Tuhan berjanji bahwa keturunan Abraham akan memiliki tanah itu di pasal 15, akan tetapi janji tersebut tidak terpenuhi sampai kitab Yosua. Abraham mengembara melalui Kanaan, Ishak menetap di sana, dan Yakub akhirnya menetap di sini juga. Namun, di akhir buku ini, bangsa Israel yang jumlah semakin besar itu justru tinggal sebagai tamu di Mesir. Baru pada empat kitab Taurat berikutnya, kita melihat bagaimana mereka kembali ke Kanaan.
Permulaan segala sesuatu
Kitab Kejadian memberi penjelasan tentang permulaan dari banyak hal yang penting dari realita seperti realita dari alam semesta, realita bumi, manusia, dosa dan realita rencana penyelamatan Allah. Kitab Kejadian mengajarkan bahwa dunia ini telah diciptakan dalam keadaan baik oleh Tuhan dan manusia adalah ciptaan yang istimewa. Allah adalah Pribadi yang menciptakan segalanya dan menopang seluruh alam semesta ini.
Ketidaktaatan
Semua orang akan selalu diperhadapkan pada pilihan-pilihan yang besar di dalam kehidupan. Ketidaktaatan terjadi ketika seseorang memilih untuk tidak mengikuti rencana Tuhan di dalam hidupnya. Kitab Kejadian menjelaskan mengapa manusia itu jahat, yaitu karena mereka memilih untuk melakukan apa yang salah, sementara Tuhan sudah memberikan segala yang baik kepada manusia. Tokoh-tokoh besar di dalam Alkitab pun tidak luput dari kesalahan dan ketidaktaatan seperti ini. Dan ketika manusia memilih tidak taat, maka disitulah dosa masuk menggerogoti jiwa manusia.
Kemakmuran atau kelimpahan hidup
Kelimpahan hidup yang dibicarakan di dalam Kitab Kejadian memiliki makna yang lebih dalam daripada sekedar kekayaan materi. Kelimpahan hidup yang sejati akan dialami oleh setiap orang yang hidupnya taat pada Allah. Sebab ketika seseorang taat kepada Allah, maka mereka akan mendapati kedamaian yang sejati, baik damai dengan Allah, dengan orang lain dan bahkan damai dengan dirinya sendiri.
Israel
Allah menciptakan sebuah bangsa, yaitu bangsa Israel untuk menjadi suatu model dari kumpulan manusia yang memelihara hukum-hukum Ilahi di atas bumi ini, untuk memberitakan kepada dunia akan siapakah Allah itu dan menyiapkan dunia bagi kelahiran Sang Mesias. Hingga saat inipun Tuhan mencari orang-orang yang mau mengikut Dia untuk menjalan rencana yang sama seperti yang Tuhan lakukan terhadap Israel. Kita sebagai gereja juga dipanggil untuk memelihara hukum-hukum Ilahi tersebut, serta untuk memperkenalkan Kristus kepada dunia.
Amin
(Oleh: izar tirta)