Apakah tujuan hidup kita di dunia? |
Untuk mengetahui apa tujuan hidup kita di dunia, kita perlu berpaling kepada rencana Allah yang semula dalam menciptakan manusia.
Kita ada bukan karena kebetulan di alam semesta ini melainkan karena Tuhan memiliki rencana bagi hidup kita. Tanpa adanya pemahaman bahwa Tuhan memiliki rencana bagi hidup kita, maka tidak jarang kita menjadi frustasi ketika kehidupan menjadi sulit.
Contoh 1:
Yusuf. Hidupnya pernah begitu sulit. Berbuat baik tetapi menerima apa yang buruk. Untunglah Yusuf tidak putus asa karena di dalam hati dia berharap pada Tuhan, sehingga akhirnya ia melihat bagaimana Tuhan membawa dia pada rencana yang sesungguhnya.
Contoh 2:
Daud, diurapi sejak masih kecil untuk menjadi raja. Tetapi apakah dia segera menikmati kemuliaan seorang raja? Sama sekali tidak. Hidupnya justru penuh kesulitan dan perjuangan sebelum akhirnya menjadi seorang raja yang selalu dikenang oleh Israel.
Bahkan Yesus pun sebelum bangkit secara mulia, harus merasakan penderitaan yang besar hingga mati dikayu salib.
Memahami bahwa ada Tuhan yang memegang kendali dan mengarahkan kita pada tujuan Allah bagi kita dapat menyelamatkan diri kita dari putus asa yang mendalam ketika hidup berjalan secara sulit.
Tingkat bunuh diri di Korea begitu tinggi, demikian juga China. Aktor2 ganteng dan aktris yang cantik bunuh diri karena putus asa diterpa oleh iklim persaingan dunia entertainment yang begitu berat. Tanpa harapan.
Adapun Tujuan kita diciptakan adalah:
Tujuan 1: diciptakan untuk kemuliaan Allah.
Romans 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Artinya, kita ada untuk memperlihatkan bahwa Allah itu mulia. Manusia adalah manusia yang secara biologis, psikologis, spiritual sangat kompleks dan rumit. Kehebatan manusia semakin menunjukkan betapa hebatnya Sang Pencipta. Kalau kita lihat ciptaan yang hebat, tentu kita kagum sama orang yang membuatnya, bukan?
Selain itu, jika di dalam hidup ini kita memperlihatkan nilai2 yang indah dan luhur, maka nama Allah kita pun akan menjadi semakin terkenal kemuliaan-Nya. Semakin banyak orang Kristen yang berperlaku buruk maka semakin buruklah citra Yesus sebagai Tuhan yang disembah orang Kristen, demikian pula sebaliknya.
Menyembah Allah disini, berarti pula dengan menjadikan Dia sebagai Allah dan diri kita sebagai pelayan Allah. Oleh karena itu dicipta untuk kemuliaan Allah berarti pula bahwa hidup ini harus merupakan suatu pelayanan bagi Allah.
Tujuan 2: diciptakan untuk keluarga Allah
1 Korintus 14:26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.
Segala karunia Roh yang diberikan pada kita, bukan untuk tujuan diri kita sendiri melainkan untuk membangun orang lain, yaitu jemaat. Keberadaan kita di dunia ini pun sebenarnya bukanlah untuk diri kita sendiri melainkan untuk masyarakat. Alkitab mengajarkan kita untuk jangan hidup untuk diri sendiri melainkan untuk melayani orang lain.
Diciptakan untuk melayani orang lain berarti pula bahwa kita harus membawa orang itu kepada Kristus (misi). Apa artinya diciptakan untuk keluarga Allah jika kita tidak membawa orang lain untuk turut menjadi keluarga Allah.
Tujuan 3: diciptakan untuk menjadi serupa dengan Kristus
Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Tujuan menjadi serupa dengan Kristus bukanlah di dalam hal fisik, melainkan roh. Kristus adalah teladan kita di dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Siapa di antara kita yang merasa sudah menjadi orang baik? Dibandingkan teman kita yang bandel mungkin kita termasuk anak alim, tetapi dibandingkan Kristus? Masih jauh. Artinya, seumur hidupmu engkau harus mengasah karakter untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus. Segala kesulitan, tantangan dan tanggung jawab kita didunia ini ditujukan untuk membentuk diri kita menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Penutup dan kesimpulan
Apa yang menjadi cita-cita kita dimasa mendatang? Jangan kawatir memiliki cita-cita, kembangkan dan wujudkan cita-cita tetapi yang terpenting adalah jangan pisahkan cita-citamu dari Tuhan. Jangan anggap bahwa diri kamulah satu-satunya faktor penentu dari cita-cita tersebut. Tuhan menanamkan cita-cita itu dihati kamu karena mungkin sekali Tuhan ingin ada orang yang melayani Dia dia di dalam bidang tersebut. JADIKAN CITA-CITA ITU SEBAGAI CARA UNTUK MENYEMBAH DAN MELAYANI TUHAN.
Apa yang menjadi kesulitan, kesusahan, penderitaan hatimu? Jangan putus asa, jadikan itu sebagai cara Tuhan membentuk kamu untuk menjadi serupa Kristus dan lebih mampu melayani sesama. Hanya orang yang pernah disakiti hatinya yang mampu menghibur secara efektif orang lain yang sedang sakit hati.
Jangan sedih, jangan putus asa, maju terus pantang mundur. Jadikan setiap peristiwa dan rencana hidupmu sebagai jalan untuk memenuhi tujuan hidupmu bagi Tuhan.