Friday, November 28, 2025

Dari gelap menuju terang

 Merenungkan makna dibalik peristiwa penangkapan Yohanes Pembaptis (Matius 4:12)

  

Dari gelap menuju terang

Matius 4:12 Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea.

Yohanes Pembaptis adalah seorang nabi Allah yang sangat berani dalam menyuarakan kebenaran. Ketika ada suatu tindakan atau praktik yang di matanya merupakan tindakan yang tercela, maka Yohanes Pembaptis tidak segan-segan untuk mengkritik pelaku tindakan tercela tersebut. Termasuk ketika Yohanes berhadapan dengan Herodes, yang merupakan penguasa ketika itu. Dengan berani Yohanes menegur Herodes secara terbuka sehingga menimbulkan kemarahan dalam diri raja itu. Sebagai akibatnya, Herodes pun segera memerintahkan penangkapan terhadap Yohanes Pembaptis. [Baca juga: Pelayanan, Penangkapan, dan Pembunuhan Yohanes Pembaptis. Klik disini.]

Ditangkapnya Yohanes Pembaptis, bagi Tuhan Yesus merupakan sebuah tanda tentang betapa gelapnya zaman itu, karena telah membungkam seorang nabi yang paling akhir diutus oleh Tuhan. Setelah 400 tahun Tuhan tidak berbicara kepada Israel melalui para nabi, seharusnya kedatangan Yohanes Pembaptis yang menyampaikan suara ke-nabi-an di Israel merupakan sebuah anugerah yang sangat besar bagi bangsa itu. Akan tetapi, karena sifat keberdosaan yang sedemikian kental yang ada di dalam jiwa manusia, bahkan anugerah sebesar inipun manusia bukan menerimanya dengan ucapan syukur, melainkan justru menangkap, mengurung sang nabi, membatasi pelayanannya yaitu dengan cara memenjarakan dia. Inilah gambaran dari sebuah zaman yang sudah sedemikian gelap itu.

Akan tetapi, justru kondisi zaman yang gelap seperti inilah, yang kemudian menjadi awal dari pekerjaan Yesus Kristus di Galilea; untuk semakin menyatakan terang kemuliaan-Nya, untuk menegaskan kehadiran-Nya di tengah-tengah manusia, serta untuk menjalankan misi-Nya yang utama yaitu menyelamatkan umat manusia dari dosa, sebagaimana yang telah disampaikan oleh malaikat kepada Yusuf, demikian: Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:21)

Pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa ini adalah bahwa kegelapan jiwa manusia sebagai akibat dari dosa, tidak akan pernah mampu untuk mengalahkan terang Ilahi yang bersinar di tengah-tengah dunia. Dari sejak awal dunia diciptakan, Allah adalah Dia yang senantiasa menghadirkan terang di tengah-tengah  kegelapan. [Baca juga: Ada 8 alasan mengapa Kristus datang sebagai manusia. Klik disini.]

Kejahatan yang terjadi dimana-mana, peperangan yang seakan tidak pernah berhenti, rupa-rupa perbuatan dosa, atheisme, kebangkitan agama-agama dunia dan lain sebagainya, sering kali membuat kita merasa ikut tenggelam di dalam gelapnya dunia ini. Pengenalan akan Allah seakan-akan menjadi sesuatu yang sangat langka, dan tanpa disadari pada akhinya kitapun akan mulai menyangka bahwa Allah telah gagal dalam mengelola dunia ini, atau Dia telah pergi meninggalkan kita semua karena merasa sangat kecewa melihat dunia yang sudah jatuh ini.

Namun, apabila kita kembali kepada Alkitab, khususnya melalui kisah penangkapan Yohanes Pembaptis ini, maka sesungguhnya kita tidak pernah boleh merasa berputus asa ketika melihat kekacauan yang terjadi di dunia ini. Sebab di dalam situasi-situasi yang paling gelap sekalipun, kita senantiasa melihat Allah tetap bekerja untuk menyelamatkan dunia ini. Allah tidak pergi meninggalkan dunia, sebaliknya Ia datang untuk menyelamatkan dunia ini. [Baca juga: Tuhan Yesus adalah Dia yang senantiasa hadir bagimu. Klik disini.]

Yang harus kita lakukan saat ini adalah belajar untuk terus menaruh pengharapan kepada Tuhan; melalui doa-doa yang kita panjatkan, serta terus menjaga terang Ilahi yang telah diberikan kepada kita; melalui hidup yang berkenan bagi Tuhan, serta hidup yang melayani Tuhan di dalam Kerajaan-Nya.

Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.