Saturday, September 20, 2025

Beberapa ciri gereja sesat serta contoh ajaran sesat yang sangat populer di zaman sekarang ini


Jika dalam tulisan yang lain, saya telah membahas tentang: Apakah pengikut ajaran sesat juga akan mendapat penghukuman dari Tuhan? (klik disini.) Maka dalam tulisan kali ini saya ingin memaparkan beberapa ciri dari gereja yang dapat dianggap sebagai gereja yang telah menyimpang (sesat) dari apa yang diajarkan oleh Alkitab.

Dalam tulisan ini saya akan memaparkan jenis-jenis gereja yang di dalam pola kecederungan beribadahnya dapat digolongkan sebagai gereja yang telah menyimpang atau sesat.

 

Kecenderungan seperti apakah yang menjadi ciri dari gereja yang menyimpang tersebut?

Beberapa jenis gereja memiliki pola kecenderungan di dalam ibadah atau pola keyakinan umum jemaat yang berbeda atau menyimpang atau tersesat dari ajaran-ajaran utama di dalam Alkitab, sehingga apabila ada seseorang yang menjadi jemaat di gereja tersebut, maka akan sulit sekali bagi orang tersebut untuk dapat mengenal Pribadi Allah yang sejati. Beberapa ciri itu adalah:

 

  1. Menggeser otoritas Firman Tuhan
  2. Menggeser posisi Tuhan Yesus sebagai satu-satunya pengantara, sebagai Tuhan dan Juruselamat
  3. Memutarbalikkan Injil Keselamatan
  4. Sangat mengagungkan manusia atau pemimpin rohani atau tokoh-tokoh di Alkitab selain Kristus.
  5. Mengutamakan tanda-tanda mukjizat dan pengalaman rohani lebih dari kebenaran Kitab Suci.
  6. Kompromi terhadap dosa dan tidak mendorong untuk hidup kudus
  7. Eksklusif dan mengikat jemaat secara tidak sehat dalam sebuah komunitas (sekte)
  8. Tidak terbuka untuk diuji oleh Kitab Suci.

Saya akan membahas ciri-ciri tersebut secara satu persatu dalam tulisan terpisah. Akan tetapi di sini saya ingin menenkankan bahwa apabila gereja tempat kita beribadah memiliki satu atau lebih dari ciri-ciri di atas, maka sebagai jemaat kita harus berani kritis dan bersikap hati-hati. Kita harus berusaha mempelajari Alkitab dari orang lain atau gereja lain yang kita anggap cukup bisa dijadikan sebagai bahan pembanding. Sebab apabila tidak, maka lambat laun kita akan terbiasa dengan ajaran yang menyimpang tersebut, sehingga lama kelamaan tidak ada lagi kepekaan dalam diri kita untuk mengetahui atau menilai apakah ajaran yang kita terima itu sesuai dengan ajaran Alkitab ataukah tidak.

Pada kesempatan ini saya ingin memberikan beberapa contoh saja dari ajaran yang cukup populer di gereja padahal ajaran tersebut sesungguhnya bertentangan dengan ajaran Alkitab. Adapun untuk pembahasan dari contoh-contoh tersebut mungkin nantinya akan lebih dibahas dalam tulisan-tulisan selanjutnya,

 

Contoh dari ajaran yang saya sebutkan di atas, di antaranya adalah:

  1. Setiap orang Kristen harus bisa berbahasa lidah dan harus menggunakannya dalam rangka untuk diselamatkan.
  2. Orang Kristen bisa kehilangan keselamatannya.
  3. Kehendak Tuhan bagi setiap orang Kristen adalah agar mereka menjadi kaya dan sehat. Sehingga kalau hidup kita saat ini kaya dan sehat, maka pasti karena kita orang benar dan Tuhan memberkati kita.
  4. Orang Kristen bisa mengklaim, mengatakan dengan penuh keyakian akan sesuatu yang diinginkan, maka sesuatu itu akan menjadi kenyataan.
  5. Legalisme, kita harus melakukan ini dan itu untuk mendapatkan keselamatan
  6. Hyper-Grace, karena kita adalah orang sudah diselamatkan maka apa saja boleh kita lakukan dan Tuhan pasti akan setuju.
  7. Kalau kita memberi persembahan 100 maka Tuhan akan ganti 10 kali lipat menjadi 1000.
  8. Kita bisa menaikkan doa dengan perantaraan orang kudus yang sudah lebih dulu meninggal.
  9. Semua agama pada dasarnya sama karena sama-sama bisa membawa pada keselamatan.
  10. Tujuan kita menjadi orang Kristen adalah supaya kita menjadi orang yang baik.

Demikian beberapa contoh dari pandangan populer di kalangan orang Kristen yang sepertinya benar dan nyaman untuk diterima, namun jika dilihat lebih jauh ke dalam Alkitab, ternyata tidaklah demikian. Semoga melalui pembacaan dan perenungan kita terhadap Alkitab, perlahan-lahan kekeliruan dan penyimpangan-penyimpangan seperti itu dapat kita perbaiki dan kitapun dapat kembali ke jalan yang benar. Amin.

Baca juga:

Apakah pengikut ajaran sesat juga akan dihukum oleh Tuhan? Klik disini.
Bagaimana upaya iblis untuk menjauhkan kita dari pemahaman akan kasih Allah? Klik disini.
Apa saja 7 hal yang mampu mengalahkan keganasan iblis? Klik disini.
Apa artinya mengikat tanda di tangan dan di dahi? Klik disini.
Siapakah para Nephilim itu? Klik disini.

 

 

Sunday, December 29, 2024

Pengharapan yang tergenapi

 

 

Yeremia 33:14-16 14 "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. 15 Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. 16 Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!

 

Lukas 1:31-33  31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

 

Dalam Kitab Yeremia sudah dibicarakan tentang adanya pemulihan atas Israel dan Yehuda, dimana kedua kerajaan itu akan masuk ke dalam ibadah yang sama, tidak lagi terpecah-pecah seperti zaman raja-raja.

 

Yeremia adalah nabi yang lebih sering melayani di wilayah Yehuda, akan tetapi ia dapat merasakan  bahwa para pemimpin kerajaan itu rusak secara moral dan hidup keagamaan mereka. Raja-raja yang ada melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Mereka tidak melakukan sedekah, yaitu suatu perbuatan yang mengedepankan sifat keadilan dan kebenaran. Padahal pada waktu itu sudah ada Taurat yang bisa menjadi pedoman bagi orang yang mau hidup di dalam keadilan dan kebenaran, tetapi para raja itu telah meninggalkan Taurat. Dalam kepemimpinannya, para raja itu merampas hak orang miskin yaitu tanah para petani. Dan kejahatan seperti itu terus saja terjadi bahkan hingga pada era nabi Amos. Para imam yang ada pada waktu itu, justru menjadi penjarah dan menjadikan ibadah sebagai alat cara untuk mendapatkan uang.

 

Melalui Yeremia, Tuhan menyerukan akan datangnya pemulihan, yaitu pada sistem politik dan hidup keagamaan mereka. Akan tetapi janji pemulihan tersebut, bukan tanpa datangnya penghakiman terlebih dahulu.

 

Sesungguhnya waktunya akan datang

 

Meskipun Tuhan mengatakan bahwa waktunya akan datang, tetapi pada kenyataannya kedatangan Tuhan itu masih lama terjadinya setelah era Yeremia. Baru pada era Perjanjian Baru-lah janji kedatangan itu tergenapi, sebagaimana yang kita baca di dalam Injil Lukas.

 

Melalui Injil Lukas itu kita belajar beberapa hal, yaitu: Pertama, kita tahu bahwa Tuhan tidak lupa pada janji-Nya. Allah tetap peduli pada umat-Nya. Mengapa Allah begitu peduli? Karena Ia telah berjanji pada leluhur Israel dalam sebuah covenant.

 

Ada beberapa perjanjian yang Allah adakan, yaitu dengan Adam, Nuh, Abraham, Musa, Daud dan Perjanjian Baru melalui Yesus Kristus. Allah peduli, dan Ia ingat akan janji-Nya. Hal ini menjadi pengharapan bagi kita. Kita hidup dalam janji Tuhan, salah satu janjinya adalah janji Eden, dimana kita dicipta dalam gambar dan rupa Allah.

 

Hal kedua yang kita pelajari adalah Allah akan menolong mereka yang tidak berdaya, yaitu yang tidak memperoleh keadilan. Dan pertolongan itu akan digenapi oleh Allah melalui kedatangan Kristus, yaitu dengan menghadirkan seorang Raja yang baru. Raja yang berbeda dengan raja-raja sebelumnya. Melalui Raja inilah, keadilan akan diwujudkan, politik akan dibersihkan serta ibadah akan disucikan.

 

Hal ketiga yang kita pelajari adalah Raja ini akan membawa perubahan dalam hidup orang percaya. Akan muncul imam-imam yang melayani Tuhan dan membawa jemaat kepada ibadah yang benar dan menumbuhkan spiritualitas kita.

 

Jadi melalui pemberitaan Injil Lukas kita belajar bahwa:

  • Allah peduli pada umat-Nya
  • Allah menolong umat-Nya melalui Raja yang baru
  • Allah memperbaiki spiritualitas umat-Nya dengan mengutus imam-imam yang membawa kebenaran.

Tuhan masih berjanji bahwa Ia akan datang lagi untuk kedua kalinya. Apabila janji pertama sudah digenapi oleh kelahiran Kristus, maka kita dapat memastikan bahwa janji kedatangan yang ke dua itupun pasti akan digenapi-Nya. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.