Sunday, December 29, 2024

Pengharapan yang tergenapi

 

 

Yeremia 33:14-16 14 "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. 15 Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. 16 Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!

 

Lukas 1:31-33  31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

 

Dalam Kitab Yeremia sudah dibicarakan tentang adanya pemulihan atas Israel dan Yehuda, dimana kedua kerajaan itu akan masuk ke dalam ibadah yang sama, tidak lagi terpecah-pecah seperti zaman raja-raja.

 

Yeremia adalah nabi yang lebih sering melayani di wilayah Yehuda, akan tetapi ia dapat merasakan  bahwa para pemimpin kerajaan itu rusak secara moral dan hidup keagamaan mereka. Raja-raja yang ada melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Mereka tidak melakukan sedekah, yaitu suatu perbuatan yang mengedepankan sifat keadilan dan kebenaran. Padahal pada waktu itu sudah ada Taurat yang bisa menjadi pedoman bagi orang yang mau hidup di dalam keadilan dan kebenaran, tetapi para raja itu telah meninggalkan Taurat. Dalam kepemimpinannya, para raja itu merampas hak orang miskin yaitu tanah para petani. Dan kejahatan seperti itu terus saja terjadi bahkan hingga pada era nabi Amos. Para imam yang ada pada waktu itu, justru menjadi penjarah dan menjadikan ibadah sebagai alat cara untuk mendapatkan uang.

 

Melalui Yeremia, Tuhan menyerukan akan datangnya pemulihan, yaitu pada sistem politik dan hidup keagamaan mereka. Akan tetapi janji pemulihan tersebut, bukan tanpa datangnya penghakiman terlebih dahulu.

 

Sesungguhnya waktunya akan datang

 

Meskipun Tuhan mengatakan bahwa waktunya akan datang, tetapi pada kenyataannya kedatangan Tuhan itu masih lama terjadinya setelah era Yeremia. Baru pada era Perjanjian Baru-lah janji kedatangan itu tergenapi, sebagaimana yang kita baca di dalam Injil Lukas.

 

Melalui Injil Lukas itu kita belajar beberapa hal, yaitu: Pertama, kita tahu bahwa Tuhan tidak lupa pada janji-Nya. Allah tetap peduli pada umat-Nya. Mengapa Allah begitu peduli? Karena Ia telah berjanji pada leluhur Israel dalam sebuah covenant.

 

Ada beberapa perjanjian yang Allah adakan, yaitu dengan Adam, Nuh, Abraham, Musa, Daud dan Perjanjian Baru melalui Yesus Kristus. Allah peduli, dan Ia ingat akan janji-Nya. Hal ini menjadi pengharapan bagi kita. Kita hidup dalam janji Tuhan, salah satu janjinya adalah janji Eden, dimana kita dicipta dalam gambar dan rupa Allah.

 

Hal kedua yang kita pelajari adalah Allah akan menolong mereka yang tidak berdaya, yaitu yang tidak memperoleh keadilan. Dan pertolongan itu akan digenapi oleh Allah melalui kedatangan Kristus, yaitu dengan menghadirkan seorang Raja yang baru. Raja yang berbeda dengan raja-raja sebelumnya. Melalui Raja inilah, keadilan akan diwujudkan, politik akan dibersihkan serta ibadah akan disucikan.

 

Hal ketiga yang kita pelajari adalah Raja ini akan membawa perubahan dalam hidup orang percaya. Akan muncul imam-imam yang melayani Tuhan dan membawa jemaat kepada ibadah yang benar dan menumbuhkan spiritualitas kita.

 

Jadi melalui pemberitaan Injil Lukas kita belajar bahwa:

  • Allah peduli pada umat-Nya
  • Allah menolong umat-Nya melalui Raja yang baru
  • Allah memperbaiki spiritualitas umat-Nya dengan mengutus imam-imam yang membawa kebenaran.

Tuhan masih berjanji bahwa Ia akan datang lagi untuk kedua kalinya. Apabila janji pertama sudah digenapi oleh kelahiran Kristus, maka kita dapat memastikan bahwa janji kedatangan yang ke dua itupun pasti akan digenapi-Nya. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.